Bismillah...

welcome to qamie's world

Sunday, March 6, 2011

Yang Akan, Sedang, dan Telah Aku Kerjakan Berkaitan Dengan Keinginanku Menjadi Seorang “Histirian of Mathematics”



Jumat tanggal 18 February 2011 adalah hari pertama yang akan kuhadapi untuk kuliah Sejarah Matematika. Dosen yang mengajar mata kuliah ini sama dengan dosen yang mengajar mata kuliah Bahasa Inggris Matematika ketika aku di Semester 3. Awalnya aku berpikir ini mata kuliah sejarah, pasti banyak sekali bacaan yang harus aku hafalkan. Maklum, pengalaman ketika duduk di bangku SD-SMA ketika diajari tentang sejarah pasti ujung-ujungnya hafalan. Bismillah saja dan kupasrahkan semuanya kepada Alloh swt, Alloh tahu apa yang terbaik untuk hambanya. Jika kita berjuang dengan doa dan keikhlasan pasti semuanya akan menyenangkan.
Hari itu datang juga, Friday Morning at 7 a.m aku pergi ke kampus. Ruangan kuliah tak begitu buruk, di M1. Walaupun tak ber-AC, papan tulis masih menggunakan kapur, kursi jaman dahulu tapi belum kala, lantai yang belum dikeramik dan menurutku sirkulasi udaranya tidak begitu baik namun itulah kondisi ruangan dimana aku dan teman-teman ku belajar Sejarah Matematika. Ya, supaya bisa lebih menghayati apa arti sejarah sesungguhnya.
Saat itu aku belum punya buku Sejarah yang bisa menjadi acuanku dalam belajar. Dosen datang dengan sejuta kata dan bisa dibilang segudang tugas. Baru pertama kali pertemuan di semester 4, beliau member kami tugas. Tugas yang menurut ku sangat modern. Dosen yang mengagumkan, tak hanya materi tentang Sejarah yang Beliau ajarkan, namun Beliau juga memaksa kami untuk tahu dan bisa menggunakan teknologi. Hal ini aku pandang sebagai sebuah hal yang sangat positif. Di zaman sekarang, bisa menggunakan blog (internet) adalah sebuah tuntutan. Jika tidak, maka kita akan tenggelam dalam derasnya arus perkembangan teknologi khususnya di bidang informatika. Terima kasih Pak Dosen.
Ada satu tugas yang membuat kami agar selalu siap menghadapi masa depan (latihan). Beliau memberikan tugas kepada setiap mahasiswa nya khususnya mata kuliah ini agar selalu siap untuk presentasi tentang apa yang ia pelajari tentang Sejarah Matematika. Ini mengajarkan aku dan teman-teman ku untuk berani berbicara di depan mengemukakan pendapat dan pengetahuan yang dimiliki.
To the point saja ya, jadi dalam perjalanan ku untuk menjadi seorang sejarahwan yang akan aku lakukan adalah aku harus berani untuk menghadapi banyak rintangan. Mulai dari buku-bukunya yang tebal dengan bahasa yang masih agak sedikit asing dan bisa kurang dipahami. Tapi untunglah temanku punya buku terjemahannya, lumayan bisa membantu gitu. Aku harus giat membaca, menghafal, memahami, menghayati  dan doakan supaya bisa meneruskan perjuangan ilmuwan matematika yang hebat-hebat. Kuliah selama satu semester ini hanya sebagai fasilitator ku saja. Aku tak bisa berharap penuh untuk menjadi seorang sejarahwan hanya dari perkuliahan. Aku harus bisa mandiri dan berjuang bersama-sama yaitu antara kuliah dan kemandirian dalam belajar. Namun jangan lupa untuk tetap istiqomah.
Yang saat ini sedang aku lakukan dalam proses untuk menjadi seorang sejarahwan adalah berjalan mengikuti arus atau bahkan lebih cepat dari aliran arus tersebut. Maksud dari aliran arus disini adalah waktu kuliah ku di Sejarah Matematika. Membaca, menghafal, memahami, dan yang paling penting adalah menghayati dengan sepenuh hati dan berusaha untuk mencintai mu oh “Sejarah Matematika”. Tapi tak bisa cintaku pada Sejarah Matematika melebihi cintaku pada Alloh swt, Sang Pemilik Cinta sejati.
Nah, kalau aku udah jadi seorang sejarahwan Matematika maka aku akan beritahu dunia bahwa matematika itu menyenangkan. Loh??? Kok ga nyambung??? Ya, ternyata matematika mengajarkan aku banyak hal. Bukan hanya bermanfaat untuk diriku saja, tapi bagi orang-orang di sekitarku juga. Tanpa kita sadari yang kita lakukan adalah matematika. Kenapa matematika??? Karena setiap tindakan kita pasti kita pikirkan baik buruknya, untung ruginya, manfaatnya, dan pasti kita lakukan dengan keteraturan atau tahapan. Matematika mengajarkan itu ketika kita mengerjakan soal metematika. Mulai dari menulis apa yang diketahui, ditanyakan, hingga hasil yang kita cari. InsyaAlloh akan aku teruskan perjuangan mu wahai Ilmuwan matematika, layaknya seorang anak yang meneruskan perjuangan orang tuanya dalam hal kebaikan….

No comments:

Followers